Jumat, 05 Juni 2009

ANGGREK EKOR TIKUS (PARAPHALAENOPSIS SERPENTILINGUA)

Anggrek ini masih langka, ia hanya tumbuh di kalimantan barat, karena itu anggrek ini dilindungi oleh undang - undang. Anggrek ini berdaun pensil, daunny bulat panjang dan runcing dibagian ujung, daun berwarna hijau tua. Batangnya pendek, berwarna hijau tua sampai keunguan. Tanaman ini berpotensi untuk dikembangkan. Oleh : Panji Laras

ANGGREK BULAN (PHALAENOPSIS AMABILIS)

Habitata anggrek bulan kebanyakan di daerah dataran tinggi. Di alam anggrek ini tumbuh di ujung - ujung dari cabang pohon tinggi di hutan - hutan maka dengan itu dia menerima terpaaan sinar matahari penuh dan tiupan angin kencang. Di dalam konsep adaptasi dengan lingkungan, anggrek ini menggulung daunnya agar tidak banyak terkena sinar matahari dan angin.

ZAMIOCURCAS

Tanaman ini amat tahan dalam ruangan. Perawatannya dengan memberikan air sekali dalam 3 hari. Tanaman ini bisa diperbanyak dari pemisahan anakan dan setek daun, daun harus besar dan sehat (tua). Daun ditanam dierbuk sabut kelapa. Penyiraman sekali dalam seminggu. Tanaman ini pun tahan terkena air yang berlebih, karena umbinya mengandung banyak air dan semakin banyak air yang diserap maka pertumbuhan jadi cepat. Oleh : Panji Laras

NOLINA VARIEGATA

Daun tanaman ini biasanya berwarna hijau namun ada juga daunnya hijau kombinasi dengan kuning. Daunnya panjang, lebat, dan menjuntai. Tanaman ini termasuk langka, karena tanaman ini sulit diperbanyak. Namun tanaman ini mudah perawatannya, yang penting mendapat sinar matahari secara penuh. Oleh : Panji Laras

BUDIDAYA PALEM RAJA

Palem raja dikembang biakan dengan biji. Biji yang sudah kering disemai dalam pasir yang sudah diayak. Jarak tanam 2-3 cm. Penyiraman dilakukan untuk menjaga kelembaban. Harus diletakan ditempat yang teduh, cahaya sekitar 20%. Oleh : Panji Laras

BUGENVIL

Bunganya tumbuh bergerumul, dengan kelopak yang tipis. Tinggi pohon dewasa mencapai 5-7 meter. Banyak ragam warna bugenvil. Putih, merah, orange, ungu, kuning, atau merah jambu, bahkan kita bisa menikmati 5-8 warna yang cantik dalam satu pohon. Warna tersebut sangat tergantung dari ada tidaknya tunas, syarat tunas yang bagus adalah pohon harus agak berkayu dan tidak boleh terlalu tua atau muda. Bugenvil tak suka banyak air, untuk penyiraman cukup sehari sekali di bagian tanahnya, media tanamnya harus dari tanah dan pasir supaya air siraman cepat turun, dan bugenvil sangat senang ditempat yang teduh. Soal hama tidak terlalu merepotkan, paling penyakitnya hanya kutu atau kumbang hijau yang menyerang daun, serta cendawan yang menyerang bibit. Kutu bisa dibasmi dengan obat cair khusus yang telah dicampur dengan air, sedangkan untuk jamur yang membandel basmi dengan detergen. Untuk perbanyakan cukup dengan menanam batang yang tua, potong batang sepanjang 20 cm lalu tancapkan di media, lalu siram dan letakan ditempat yang teduh, setelah 15-20 hari akan muncul tunas baru. Oleh : Panji Laras

PERAWATAN BUGENVIL

1.Media berupa tanah, pasir, kompos dengan perbandingan 1:1:1 2.Pemupukan memakai NPK mutiara biru 3.Jangan terlalu banyak air 4.Simpan ditempat yang panas agar berbunga terus 5.Rajin melakukan pemangkasan 6.Tidak membiarkan tunas liar tumbuh agar proses pembungaan tidak terhambat Oleh : Panji Laras

LATEKS

Pohon karet yang masih kecil harus disiram 2 kali dalam sehari yaitu tiap pagi dan sore, dan pemupukan pun dilakukan di pagi hari karena apabila di siang atau sore hari yang panas, pupuk akan cepat menguap. Pohon karet diokulasi atau ditempel agar pohon berkualitas bagus. Pohon karet juga harus disanggul agar pertumbuhannya bagus. Cara sanggulnya dengan cabang dan denga daun diikatkan tali. Cara memanen getah lateks tidak boleh mengelupas kulitnya terlalu dalam. Oleh : Panji Laras

BUAH JARAK

Buah jarak yang dipanen tidak bisa langsung dijual, apabila dijual maka akan rendah harganya, hal ini dikerenakan buah akan rendah harganya karena rendah kualitas jualnya, karena zat air didalam buah tersebut masih banyak,maka dilakukanlah penjemuran terlebih dahulu, semakin sedikit zat air di dalam buah tersebut maka semakin tinggi harga, kualitas buah, dan kualitas jual. Oleh : Panji Laras

Jumat, 15 Mei 2009

AGAR TIDAK GAGAL MEMBUAT KOMPOS

catatan-catatan agar tidak gagal dalam membuat kompos :
Masalah 1: Bila dalam proses pengomposan, berbau amonia Penyebab: Terlalu banyak bahan-bahan daun-daun hijau (terlalu banyak nitrogen) Solusi: Tambah bahan daun-duan kering berwarna coklat, dan diaduk-aduk
Masalah 2: Berbau tengik seperti telur busuk, atau berbau asam Penyebab: Terlalu lembab, atau kurang udara, sehingga yang terjadi adalah pembusukan bukan proses penguraian Solusi: Diaduk sampai bau hilang, tambahkan bahan-bahan berwarna coklat (daun kering, serbuk gergaji, dedak) hingga kelembaban hilang
Masalah 3: Mengempal, dan berbau telur busuk Penyebab: Kurang udara, terlalu lembab, atau terlalu basah Solusi: Tambahkan bahan coklat, dan diaduk hingga baunya hilang
Masalah 4: Kering Penyebab: Kurang air Solusi: Diberi air, dibasahi, sambil dibolak-balik, diaduk-aduk
Masalah 5: Terlalu basah Penyebab: Terlalu banyak air, bahan kompos terlalu basah, kehujanan, tidak cukup udara Solusi: Tambahkan bahan coklat, dibolak-balik, diaduk-aduk. Masalah 6: Panas tidak merata, atau bahkan dalam proses pengomposan tidak timbul panas
Penyebab: Wadah tempat pengomposan terlalu kecil, atau tumpukan bahan kompos terlalu sedikit, bahan dipotong kecil-kecil ukuran 3 cm-an.Solusi: Ukuran wadah atau tumpukan bahan kompos minimum 50 cm x 50 cm x 50 cm, idealnya 1 m x 1 m x 1 m. Ukuran lebih kecil juga bisa, misalnya memakai karung, asal bahan dipastikan dipotong kecil-kecil 3 cm-an. Masalah 7: Tidak ada perubahan yang terjadi, tidak ada panas yang timbul
Penyebab: Kurang bahan hijau, kurang udara, kurang lembab, bahan tidak dicacag (dipotong kecil-kecil ukuran 3 cm-an) Solusi: Pastikan bahan hijau cukup banyak, bahan dipotong kecil-kecil ukuran 3 cm-an, selalu diaduk-aduk, basahi dengan air dan MOL Masalah 8: Banyak lalat, serangga, dan belatung
Penyebab: Ada sampah daging, ikan, susu, santan, sayuran busuk, terlalu banyak sampah dapur yang tidak diseleksi, dan tidak ditutup dengan baik. Solusi: Dicampur atau ditutupi dengan selapis tanah, serbuk gergaji, dedak, atau ditutupi dengan selapis kompos yang sudah jadi (kompos matang) Masalah 9: Dikais-kais tikus, kucing, anjing
Penyebab: Ada sisa daging, ikan, atau makanan busuk
Solusi: Bila ada sisa daging atau ikan dalam proses pengomposan agar diambil, disingkirkan, agar kemudian diaduk-aduk kembali, dibuat wadah sedemikian rupa agar binatang tidak bisa masuk, lubang-lubang harus tetap ada untuk sirkulasi udara, tetapi cukup ukuran kecil2 saja. Oleh : Panji Laras

MEMBUAT KOMPOS MURAH MERIAH DAN STARTERNYA

Kita akan membuat Mikro Organisme Lokal (MOL) dari sampah yang mudah membusuk, misalnya bekas sayur kemarin, dan sejenisnya. Sampah yang mudah membusuk ini dimasukkan dalam tong plastik (jangan tong kaleng logam nanti mudah karatan), lalu diberi air tidak perlu banyak, asal terendam saja. Kalau ada sisa air kopi atau teh manis atau sirop masukkan saja dalam tong MOL ini. MOL senang kepada yang manis-manis. Kemudian tong ditutup dengan tutup yang dilubangi kecil-kecil supaya MOL-nya bisa bernafas. Begitulah tiap hari kita kerjakan dari sampah produksi rumah tangga. Dalam tempo 5 hari, MOL ini telah bisa dimanfaatkan sebagai starter untuk membuat kompos secara murah meriah. Cairan MOL sebaiknya disaring dulu sebelum nantinya dipakai.Bila kurang banyak bisa ditambahkan bahan dari daun-daun yang ada disekitar kita, bisa juga rumput-rumputan. Bahan kompos ini upayakan yang masih segar berwarna hijau berjumlah separoh bagian, dan bahan daun-daun kering berwarna coklat separoh bagian. Bahan-bahan ini kita potong-potong dengan ukuran maksimsum 3 cm.Setelah cukup banyak, bisa kurang lebih setengah meter kubik, lalu potongan bahan kompos ini kita masukkan ke wadah, bisa kranjang, bisa juga malah karung yang ada lubang-lubang kecilnya. Lalu ambil MOL yang sudah jadi sebanyak 1 liter, tambahan air sebanyak 10-15 liter, dan kemudian disemprotkan ke bahan kompos yang tadi. Kemudian kranjang ditutup, atau bila menggunakan karung supaya karungnya diikat. Setiap 3 hari sekali dibuka, diaduk-aduk, tambahkan MOL dengan ukuran seperti tersebut di atas. Bila prosesnya benar, temperatur kompos yang sedang diproses tersebut bisa tinggi sampai 60 derajat Celsius. Dalam tempo 3 minggu paling lama sebulan, setelah temperatur turun, kompos telah jadi dan bisa dipakai untuk mengompos tanaman di rumah kita. Oleh : Panji Laras