Jumat, 15 Mei 2009
AGAR TIDAK GAGAL MEMBUAT KOMPOS
MEMBUAT KOMPOS MURAH MERIAH DAN STARTERNYA
MEMBUAT KOMPOS DALAM KARUNG
Kumpulkan bahan kompos, yaitu daun-daun atau rerumputan yang hijau dan daun-daun kering yang telah berwarna coklat. Daun hijau mengandung nitrogen (N), daun coklat mengandung karbon (C). Jumlah yang hijau kira2 sama dengan jumlah yang coklat, jumlah semua kira-kira sepenuh karung. Lalu bahan-bahan tersebut dipotong-potong kecil-kecil ukuran maksimum 3 cm. Kedua bahan hijau dan coklat diaduk jadi satu, kemudian disemprot dengan MOL, mikro organisme lokal buatan sendiri. Jangan basah sekali, cukup lembab saja. bila ada kotoran hewan, misalnya kotoran ayam, kotoran kambing, atau kotoran sapi, campurkan saja secukupnya. Setelah diaduk-aduk lalu dimasukkan ke dalam karung. Karung diikat, taruh ditempat sejuk, jangan kehujanan, jangan kepanasan langsung terkena matahari.
MEMBUAT STEK BEBERAPA JENIS TANAMAN DALAM POT
MEMBUAT STEK BEBERAPA JENIS TANAMAN DALAM POT
Untuk hasil yang terbaik, pastikan untuk memulai pekerjaan ini dengan vermikulit yang baru dan bersih dan juga pot yang baru. Pemakaian pot bekas dapat menjadi sumber penyakit bagi tanaman.
Berikut ini beberapa bahan yang diperlukan yaitu :
Pot plastic berukuran diameter 6 atau 7 inci, Pot tanah liat berdiameter 2.5 inci, vermikulit, kertas prakarya ukuran kasar (paper towels) dan gabus kecil. Lapiskan dasar pot plastic dengan kertas tersebut. Hal ini dilakukan untuk mencegah vermikulit keluar dari lubang pembuang air pada dasar pot. Tuangkan vermikulit pada pot plastic sampai batas atas pot.
Selanjutnya, masukan gabus pada lubang bawah pot tanah liat. Masukkan pot tanah liat ke tengah-tengah pot plastic yang telah berisi vemikulit. Masukkan air ke Vermikulit. Masukkan juga air ke dalam pot tanah liat. Tanah liat bersifat porous dan akan menyebabkan air merembes melalui tengah pot ke vermikulit. Setelah vermikulit kekurangan air, secara cepat akan diisi kembali oleh air yang berada di pot tanah liat.
Pastikan utuk menjaga agar air yang berada di pot tanah liat tetap terisi. Vermikulit yang mengandung air sangat baik bagi pertumbuhan akar.Cari titik tumbuh dimana terdapat daun muda dan potong sekitar 3 atau 4 inci diujungnya. Potong sekitar 1.5 inci dibawah tangkai pohon, area di mana tangkai daun bertemu dengan tangkai utama. Tangkai pohon merupakan sel tumbuh-tumbuhan.yang aktif membelah. Masukkan tangkai pohon yang telah dipotong ke dalam vermikulit. Akar baru akan terbentuk dari tangkai ini.
Oleh : Panji Laras
STARTER KOMPOS MIKRO ORGANIK
1.MOL Bonggol Pisang ( bisa bahan lain ) Bahan: bonggol pisang 5 kg, gula merah 1/2 kg sampai 1 kg, air beras 10 liter. Cara pembuatan: Pertama, bonggol pisang ditumbuk atau dihaluskan kemudian dimasukkan bersama air beras.
2.masukkan gula merah sambil diaduk rata.
3.simpan dlm drum atau tong plastik.
4.tutup dengan plastik yang rapat, beri lubang udara dengan cara memasukkan slang plasti yang dihubungkan dengan botol yang sudah terisi air. Ujung slang plastik harus terendam dalam air. Ini adalah fermentasi dengan cara anaerob.
5.dibiarkan selama 15 hari.
Cara Untuk pengomposan :
dapat digunakan sebegai decomposer dengan konsentrasi 1 : 5 (1 liter cairan MOL dicampur dengan 5 liter air tawar), tambahkan gula merah 1 ons, aduk hingga rata, siramkan pada proses pembuatan kompos.
Untuk penggunaan pada tanaman:
Semprotkan pada berbagai jenis tanaman dengan konsentrasi 400 cc dicampur dengan 14 liter air tawar. Pada tanaman padi, sejak fase vegetatif hingga generatif pasca tanam yaitu hari ke 10, 20, 30 dan 40. Semprotkan pada pagi atau sore hari, hindari penyemprotan pada siang hari.
Oleh : Panji Laras
PERAWATAN AGLONEMA, ANTHURIUM, PHILODENDRON
Tips perawatan ketiga tanaman hias daun tersebut sebagai berikut:
A. Penyiraman -Musim kemarau 1 – 2 hari sekali -Musim hujan 3 – 4 hari sekali Banyaknya volume air penyiraman tergantung dengan media yang digunakan Sebaiknya penyiraman dilakukan pada waktu pagi hari (06.00 – 09.00)
B. Pemupukan -Pupuk Aplikasi Siram Utama (PASU) : Grow More/Hyponex 20-20-20, Rapid Gro 30-10-10, dengan konsentrasi dan waktu pemberian: 0,75 – 1 g/L diberikan 1 – 2 kali seminggu -Pupuk Aplikasi Siram Penunjang (PASP) : Grow More Calcium/Calcium Nitrat (Calcinit)/Magnesium Sulphate/Grow More Mikro 0,5 - 0,75 g/L; Metalik 0,5 – 0,75 ml/L -Pupuk Slow Release (Lambat Urai): Dekastar/Osmocote 1 sendok teh per pot diameter 15 cm dengan pemberian ulang per 3 bulan sekali.
Penunjang lain: Superthrive/Liquinox Start B1/Golden Gro/Photo Gro/NovelGrow/Grow Quick S, dengan konsentrasi dan waktu pemberian: 0,5 – 1 ml/L diberikan per 2 minggu sekali. Apabila media tanam masih basah, pemberian pupuk dapat dilakukan melalui penyemprotan ke daun (utama bagian daun bawah) dengan konsentrasi setengah dari yang disarankan.
C. Pencahayaan Tidak langsung (ternaungi) 65 – 70%
D. Suhu dan Kelembaban Suhu yang diperlukan 25 – 30oC, dengan kelembaban 60 – 70%
E. Pergantian media dan pot Media dapat diganti setiap 6 bulan sekali, sedangkan pot tergantung dengan ukuran tanaman dan perkembangan rumpun.
F. Pengendalian Hama dan Penyakit -Hama: Spider Mites, Kutu Perisai, Aphid, Mealybugs (Demiter/Kelthane/Curacron 0,5 – 1 ml/L), Root Mealybugs (Diazinon 0,25 – 0,5 ml/L) -Penyakit: Busuk Lunak Daun karena Erwinia carotovora, nekrosis pada daun karena Xanthomonas campestris (Agrept 0,5 g/L atau Bactocyn 0,5 ml/L), busuk akar karena Phytoptora/Pytium/Rhizoctonia (Daconil/Score/Vilan/Previcur N 0,5 – 1 ml/L).
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara penyemprotan 1 kali seminggu atau per 2 minggu, bila terdapat gejala di daun, maka segera dilakukan langkah pemotongan pada bagian daun tersebut untuk mencegah penyebaran penyakit melalui percikan air. hama Root Mealybugs dengan cara disiramkan ke media tanam sekali setiap 1 – 2 bulan sekali
Oleh : Panji Laras
KOMPOSTER SERBA GUNA
KOMPOSTER SERBA GUNA
Komposter ini berupa lubang yang digali di tanah, ukuran 60 cm x 60 cm, kedalaman 1 m. Tidak disemen, telanjang langsung tanah, kecuali bagian atasnya setebal 1 (satu) bata agar tidak longsor dan untuk ganjal tutup beton. Ke dalam komposter ini dimasukkan bahan-bahan organik apa saja. Ada sampah dapur, ada sampah halaman rumah, ada sayur bekas, ada sisa air kopi. Segala macam masuk. Bahkan bangkai tikus.
Sebelum plat beton ditutupkan, lubang di siram MOL, boleh pekat, boleh rada encer, kemudian di bagian atasnya ditaburi tanah setebal 5 cm. Baru kemudian plat beton ditutupkan.
Sampah dalam komposter anaerob lubang tanah ini selalu menyusut, sehingga memungkinkan memasukkan lagi bahan-bahan kompos yang baru. Dalam tempo 1 (satu) bulan, bisa saja komposter anaerob ini dipanen. Kita gali semua bahan-bahan yang ada di dalam lubang. Kenampakannya sangat menarik. Lapisan teratas boleh dikata masih “segar”, lapisan di tengah telah menjadi setengah matang, dan lapisan paling bawah telah menjadi kompos matang.Kompos yang matang bisa diayak untuk mendapatkan kompos halus super. Kompos setengah matang, yang relatif sudah sangat lunak bila diremas dengan tangan.
Oleh : Panji Laras